Kamis, 28 September 2017

Bersyukur bersukacita berdoa

Bersukacitalah  dalam  pengharapan,  sabarlah  dalam  kesesakan,  dan bertekunlah  dalam  doa”  (Roma 12:12)

“Arahkanlah  perhatianmu  kepada didikan dan telingamu  kepada kata-kata pengetahuan”  (Amsal  23:12)

”Our talents  are  the  gift  that  God gives to  us…  What  we  make  of our talents  is our gift  back to  God.” (Leo  Buscaglia)

”Jika kita sudah  berusaha sebaik  mungkin,  apa pun  hasilnya kita akan  baikbaik  saja” (  Ben  Spies  mom)

TUHAN memberikan apa yang  kita butuhkan,  bukan apa  yang  kita inginkan. Ketika kita mensyukuri  berkat  yang  TUHAN  berikan,  di saat  itulah  kita tahu bahwa TUHAN  begitu luar biasa memelihara  kita” (Natallusia Eka Puspasari)

Bersukacita dlm kesesakan

Syalom saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Renungan hari ini adalah; Bersukacitalah Karena Tuhan Kekuatan Kita.

Saudaraku, orang-orang dunia pada umumnya akan bersukacita jika mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, dan itu akan terjadi secara otomatis. Sebaliknya kalau apa yang diinginkan mereka belum tercapai atau belum mereka miliki maka tidak akan ada sukacita yang terpancar dari wajah mereka.

Lalu bagaimana dengan orang percaya, apakah sama juga dengan orang-orang dunia pada umumnya?, artinya bila mendapatkan apa yang menjadi keinginan hatinya baru bisa bersukacita?. Kalau mau dijawab dengan jujur, maka ada juga orang percaya atau anak-anak Tuhan yang memiliki keadaan yang sama dengan orang-orang dunia pada umumnya, artinya sukacita baru akan terpancar dari wajahnya apabila ia mendapatkan apa yang diinginkannya.

Persoalannya sekarang adalah, bila hal ini terjadi juga dalam hidup kita sebagai orang percaya, maka apa bedanya kita dengan orang-orang dunia pada umumnya?, padahal kita harus berbeda dengan dunia. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk selalu bersukacita di dalam Tuhan, apapun adanya keadaan kita, baik itu dalam keadaan susah maupun senang, kita harus tetap bersukacita.

Karena apa kita bersukacita?, kita harus tetap bersukacita karena Tuhan kekuatan kita. Ini yang menjadi landasan kenapa setiap kita sebagai orang percaya harus bersukacita dalam segala keadaan, sebab orang yang bersukacita dalam segala keadaan menggambarkan, hidupnya yang penuh dengan ucapan syukur dalam segala hal. Firman Tuhan katakan didalam;

Habakuk 3:17 Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, 3:18 namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. 3:19 ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku

Jadi apapun keadaan hidup kita, apapun yang sedang kita hadapi dan sedang kita alami, kita harus bisa tetap bersukacita di dalam Tuhan, karena kita tahu benar bahwa Tuhan adalah kekuatan kita sehingga kita tidak perlu merasa takut atau kuatir terhadap apapun yang akan terjadi. Firman Tuhan katakan di dalam;

Renungan Harian Kristen : Bersukacitalah Karena Tuhan Kekuatan Kita

Filipi 4:12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Jadi orang-orang yang mau menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya kekuatan hidupnya dan pengharapan hidupnya, tidak akan pernah merasa takut hanya kepada persoalan hidup yang ditakutkan orang-orang dunia pada umumnya.

Hidup orang percaya yang mau menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya kekuatan dalam hidupnya, akan tetap bersukacita, karena bagi orang-orang seperti ini, bukan persoalan hidup hari ini yang harus dipersoalkan, tetapi yang menjadi fokus hidupnya adalah bagaimana harus berjuang mempertahankan hidup supaya tetap berkenan dihadapan Allah, itu yang menjadi persoalan utama dalam hidup ini dan yang terpenting melebihi persoalan apapun, termasuk didalamnya persoalan, ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, makan, minum, dan pakai, dan lain sebagainya. Itulah kenapa firman Tuhan katakan didalam;

Filipi 4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

I Tesalonika 5:16 Bersukacitalah senantiasa.

Jadi seharusnya tidak ada alasan untuk kita tidak bisa bersukacita dalam Tuhan, kecuali kalau kita menjalankan hidup ini dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri sebagai manusia biasa dan tidak menaruh pengharapan kita di dalam Tuhan, maka hal itu akan membuat kita menjadi lemah dan tidak akan dapat bertahan menghadapi hidup ini, dan bila hal itu terjadi maka kita akan menjadi orang-orang yang kehilangan pengharapan dan mudah putus asa.

Kita harus tetap menyadari bahwa, selama kita masih hidup didunia ini, maka persoalan dan masalah akan tetap ada, tantangan akan tetap harus kita hadapi, karena tidak ada satu manusiapun dimuka bumi ini yang akan hidup tanpa ada persoalan, sekalipun itu orang-orang yang dikategorikan sebagai orang yang telah memiliki kehidupan yang mapan serta memiliki kenyamanan hidup secara finasial, tetap ada persoalan dan masalah yang harus dihadapi, walaupun kadarnya berbeda-beda.

Kalau kita perhatikan kejadian-kejadian hidup setiap hari, maka ada banyak persoalan yang terjadi setiap hari, sebab ada banyak orang-orang yang hidupnya sudah mapan, hidupnya mewah bahkan sudah memiliki kenyamanan hidup, pada akhirnya juga bisa bunuh diri. Hal ini terjadi karena bukan Tuhan yang menjadi landasan kekuatan hidupnya.

Jadi dalam menjalani hidup ini kita tidak perlu takut, karena kita tahu benar bahwa jika kita mau menjadikan Tuhan kekuatan hidup kita maka, apapun yang terjadi dalam hidup ini, sukacita dan damai sejahtera Allah akan tetap melingkupi kehidupan kita. Firman Tuhan katakan di dalam;

Roma 12 :12 Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Artinya orang yang menjadikan Tuhan sebagai kekuatan hidupnya tidak akan pernah kehilangan pengharapan, sebab jika kita mau tetap bersabar dalam keadaan hidup yang sesulit apapun, dimana firman Tuhan telah menggambarkan itu dengan kalimat, “bersabar dalam kesesakan” itu artinya, selalu akan ada jalan keluar, jika kita mau tetap bertekun di dalam doa, maka dalam keadaan seperti itulah kita akan melihat pertolongan Tuhan yang selalu datang tepat pada waktunya dan tidak pernah terlambat, karena Allah telah berfirman, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”

Kita harus tetap bersukacita di dalam Tuhan, karena arah pandangan hidup kita sudah berbeda dengan dunia ini. Kalau orang-orang dunia saat ini meletakan sukacita mereka diatas segala sesuatu yang mereka miliki, yang dipandang sebagai kesenangan hidup, maka sukacita kita sebagai orang percaya harus melebihi semua itu.

Karena apa?, karena kita punya pengharapan dan kita tahu di saat dunia ini akan lenyap dengan segala keinginannya, Allah Bapa di sorga telah menyediakan segala sesuatu yang terbaik bagi anak-anakNya, yang selama hidup di dunia ini, hanya hidup melakukan kehendakNya. Dan ditempat itu kita akan tinggal bersama-sama dengan Allah sampai selama-lamanya dimana tidak ada lagi tangis dan air mata, kesusahan ataupun penderitaan hidup, tetapi yang ada hanyalah sukacita dan damai sejahtera Allah yang akan melingkupi hidup kita penuh dengan kemuliaanNya. Kiranya kebenaran ini memberkati kita semua. Amin.

Artikel by Pdt.Franky Tutuhatunewa | Copyright© 2015 – Original Content | Renunganhariini.com