“Pencobaan-pencobaan
yang kamu alami ialah pencobaan2 biasa, yang tidak melebihi kekuatan
manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu
dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan
kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13)
Hidup
selalu memiliki korelasi / hubungan yang erat dengan yang namanya
masalah, kesukaran atau penderitaan. Di dalam Mazmur 90:10, Musa
menuliskan bahwa kebanggaan dari kehidupan yang panjang adalah kesukaran
dan penderitaan. Sehingga muncul perkataan yang cukup populer dari
orang-orang dunia: “hidup ini penuh dengan masalah, kalo gak mau menghadapi masalah, jangan hidup!
Ayat
yang menjadi pembacaan dan perenungan Firman Tuhan pada kesempatan kali
ini ini bicara mengenai “pencobaan” (yun: pi-ras-mos) yang artinya
“untuk membuktikan melalui uji coba”.
Dari
sini kita bisa mengambil definisi bebas dari pencobaan sebagai berikut :
PENCOBAAN adalah tantangan dalam kehidupan (dapat berupa pergumulanatau
persoalan) yang "diijinkan" TUHAN terjadi dalam hidup kita dengan
tujuan untuk membuktikan kualitas kita.
Contoh
konkritnya adalah seperti pd kasus AYUB! Mungkin kita sempat berpikir,
“koq Tuhan tega ya...si Ayub mengalami pencobaan sampai habis-habisan
seperti itu?”
Tapi
coba lihat apa dampak/hasil dari pencobaan yang Ayub alami, yang
pertama Ayub mengenal Tuhan secara pribadi (Ayub 42:5-6). Yang kedua
adalah untuk membuktikan kepada iblis bahwa untuk menjatuhkan satu orang
saleh yang belum mengenal Tuhan secara pribadi saja dia tidak sanggup,
apalagi menjatuhkan orang yang telah ditebus oleh Darah Kristus!
Haleluyah!
Dari
kisah Ayub ini kita belajar bahwa yang penting bukanlah pencobaannya,
tapi bagaimana kita merespon saat kita menghadapi pencobaan!
Pada kesempatan ini ini kita akan belajar 3 (tiga) respon yang benar dalam menghadapi pencobaan:
1. Sadarilah bahwa pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa.
Kecenderungan
kita sebagai manusia adalah bahwa kita selalu berpikir bahwa pencobaan
yang kita sedang alami adalah pencobaan yang paling susah di muka bumi
ini dan tidak ada orang yang mengalami pencobaan seperti yang kita
alami. Padahal sesungguhnya PENCOBAAN yang kita alami itu adalah
PENCOBAAN YANG BIASA!
Beberapa
hari yang lalu, saya sempat menanyakan di sebuah kelompok COOL,
pencobaan terberat apa yang pernah mereka alami. Ada yang mengatakan
bahwa pencobaan yang paling berat buat dia adalah pada saat awal
menjadi orang kristen, ada yang bilang saat anaknya mengalami kecelakaan
2 kali, ada yang mengatakan pada saat mengalami PHK, dan ada juga yang
bilang saat ditinggalkan suami. Pada saat mereka mengalami itu semua,
rasanya sangat beraaaaat...tapi sekarang setelah mereka melalui itu
semua, mereka bersaksi bahwa pencobaan yang mereka alami dahulu adalah
pencobaan yang biasa.
2. Sadarilah bahwa Allah SETIA pada janji-Nya.
Janji yang mana? Janji bahwa DIA tidak akan membiarkan / mengijinkan kita dicobai melampaui kekuatan kita.
Dlm
menghadapi pencobaan yang menurut kita sangat berat, tidak jarang kita
berteriak kepada TUHAN : "TUHAN aku sudah tidak kuat lagi, ini terlalu
berat bagiku..." padahal kalau kita sadar, TUHAN-lah PENCIPTA kita. DIA
yang paling tahu batasan kekuatan maksimum kita. Hanya kita saja yang
tidak menyadari seberapa kekuatan kita yang sesungguhnya. Itulah
sebabnya DIA "ijinkan" pencobaan yang berat terjadi, agar kita sadar
betapa besarnya kekuatan yang DIA berikan pada kita dalam menghadapi
setiap masalah dan pergumulan.
3. Sadarilah dalam setiap pencobaan selalu ada jalan keluar yang TUHAN sediakan.
Inilah anugerah yang luar biasa bagi kita orang yang percaya pada YESUS KRISTUS.
Dengan
mengijinkan pencobaan terjadi, TUHAN TIDAK PERNAH BERMAKSUD untuk
menjatuhkan kita! Itulah sebabnya DIA memberikan jalan keluar utk kita
dalam setiap pencobaan, untuk itu di dalam menghadapi pencobaan fokus
kita harus pada TUHAN YESUS bukan pada pencobaannya! Ketika kita fokus
pada pencobaannya, mata kita akan menjadi ‘gelap’ dan tidak dapat
melihat jalan keluar yang telah DIA sediakan. Sebaliknya apabila kita
fokus pada TUHAN YESUS, mata kita akan dengan sangat jelas melihat jalan
keluar yang telah DIA sediakan bagi kita.
Tuhan Yesus memberkati. (DL).
Sumber : hmministry.com