Seorang teman mempunyai ibu yg sakit kanker paru2. Divonis dokter usianya 2 bulan saja. Dia berusaha menyenangkan ibunya. Supaya ibunya tak terlalu memikirkan penyakitnya. "Make her happy", katanya.
Tuhan memberikan mujizat. Ibunya hidup hingga 6 tahun. Akhirnya memang meninggal. Saya membayangkan: perjuangan hidup sang ibu. Saya membayangkan: kasih anak pd ibunya. Merawat & memberi semangat ibunya. Saya membayangkan: biaya yg besar. Saya merasakan: apa arti hidup ini selain berbuat baik & memuliakanNya (terjemahan lain dr mengasihi Tuhan & sesama).
Teman yg sama divonis mandul oleh dokter. Namun saat ini dia mempunyai 2 anak. Bukankah Tuhan masih ada? Bukankah Tuhan mempedulikanmu? Bukankah Tuhan masih membuat mujizat? Bukankah engkau & saya bisa mengalaminya juga, kawan?
Catatan 22/01/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar