Sabtu, 12 Oktober 2013

doa

 kadang, semua yg kita perlu hanya sebuah doa, untuk mengubah segalanya.
Posted by Picasa

Rabu, 09 Oktober 2013

Garam dan telaga

GARAM & TELAGA ~

Di sebuah dusun yang sunyi, tenang dan damai, ada seorang kakek bijak mendiami dusun tersebut, tak ada yang menemani sang kakek tinggal, ia hanya hidup sebatang kara, namun ia tetap men syukuri kehidupannya , maka tak heran beberapa peduduk dusun itu menjuluki si kakek itu dengan julukan si Kakek Bijak, karena petuahnya banyak mengandung arti bagaimana harus bersikap dan berprilaku dalam kehidupan ini.

Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda dusun yang sedang dirundung banyak masalah, langkahnya gontai, raut mukanya ruwet, seakan harapan tak lagi mau berpihak lagi kepadanya, tatap mata kosong, sehingga guratan secercah harapan tak tampak sedikitpun di wajahnya.

Sosok itu mengejutkan si Kakek Bijak yang sendari tadi, asyik dengan menganyam bambu untuk dibuat peralatan rumah tangga, karena dengan keahliannya itu ia tetap bertahan untuk hidup, hasil kerja dan jerih payahnya itu ia jual ke pasar dusun terdekat.

Tanpa membuang waktu pemuda itu menceritakan semua permasalahnya yang ia hadapi, karena ia percaya si Kakek Bijak pasti akan memberikan jalan keluarnya dari permasalahannya itu. Dan dengan bijaksana si kakek mendengarkan curahan hati pemuda itu dengan seksama.

Setelah selesai si pemuda itu menceritakan kesukarannya, si Kakek Bijak hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, lalu ia berjalan menuju ke dapur yang tak jauh dari tempat duduknya itu, ia mengambil segenggam garam dan segelas air.

“Anak muda cobalah kau taburkan garam ini kedalam segelas air yang aku bawa ini dan aduklah air dan garam ini, “ pinta si kakek bijak.

Tanpa pikir panjang lagi si pemuda itu menaburkan garam ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan-lahan.

“Sudah kek ! Aku sudah aduk rata sekali garam dengan air ini ujar si pemuda itu.

“Ehmm….,cobalah kau minum larutan itu dan katakan bagaimana rasanya”, ujar Kakek Bijak itu.

“Pahit.., asin tak karuan rasanya, Kek …”, jawab pemuda itu sambil ia meludah ke samping tak kuasa menahan rasa yang tak enak dari larutan itu.

Kakek Bijak sedikit tersenyum. Lalu ia mengajak si pemuda itu berjalan ke tepi sebuah telaga yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampailah mereka di tepi telaga yang tenang.

Kakek itu kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga dan dengan sepotong kayu dari rerutuhan pohon, ia membuat gelombang-gelombang dari adukan-adukan itu yang menciptakan riak-riak air di telaga.

“Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah,” perintah Kakek Bijak.

Saat pemuda itu selesai meneguk air telaga, si kakek bijak, kembali bertanya, “Bagaimana rasanya ?”

“Segar dan nyaman sekali di tenggorokanku ini, ” sahut pemuda itu.

“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu ?” tanya Kakek Bijak lagi.

“Tidak, ” jawab si pemuda.

Dengan kasih sayang dan bijaksannya, Kakek Bijak menepuk-nepuk punggung pemuda itu, ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh disamping telaga itu.

“Anak muda ! Dengarlah, pahitnya kehidupan itu adalah layaknya segenggam garam, tidak lebih dan tidak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama dan memang akan tetap selalu sama.”

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Kakek bijak itu kembali memberi nasehat, “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Akhirnya setelah mendapat petuah dari kakek bijak, si pemuda menyadari kenyataan kehidupan yang memang penuh dengan jalan yang berliku-liku.

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar  hari itu, belajar memaknai kehidupan yang ada kala kita di atas dan adakalanya di bawah bagai roda pedati.

Setiap orang pasti mengalami keterpurukan dalam kehidupan , namun keterpurukan itu hendaknya bukan menjadi hambatan dan vonis tak akan dapat mencapai lagi apa yang kita harapkan dan hendaknya keterpurukan seharus menjadi cambuk semangat untuk meraih lagi yang terlepas dari harapan kita.

Jadi pergunakanlah waktu yang selama kita masih bisa bernafas dalam kehidupan ini lakukan dengan kesungguhan dan melepas segala belenggu kemalasan dalam diri.

TUHAN YESUS Memberkati

Sabtu, 05 Oktober 2013

Keangkuhan

"Keangkuhan merendahkan org, tetapi org yg rendah hati,
Menerima pujian." Ams 29:23

Ada suatu salam kuno dr peradaban China.
Drpd menanyakan “Apa kabar?”org justru bertanya, “Sudahkah kau makan sampai kenyang?”
Ucapan salam ini kemungkinan berasal dari suatu masa pada saat makanan sangat jarang tersedia dan banyak org tdk tahu kapan mrk akan makan lagi.
Ketika tersedia makanan, mrk diharapkan utk makan sampai kenyang.

Salah 1 Penyakit dunia modern terutama kita yg tinggal di kota kosmopolitan,  yakni rasa peduli terhadap org lain yg semakin rendah.
Kalaupun bertanya mengenai kabar org yg kita temui, hanya sekedar memenuhi etika pergaulan.

Sebaliknya ketika kita ditanya "Apa kabar?" secara otomatis akan kita jawab "Kabar baik" meskipun keadaan kita kurang baik.

Kepedulian & Keterbukaan yg semakin jarang kita lakukan menunjukkan individualisme & keegoisan yg semakin tinggi. Padahalnya kita tak mungkin mencapai kesuksesan & kebahagiaan tanpa org lain di sekeliling kita.
Apalah artinya hidup jika kita hanya satu-2nya manusia di dunia ini ?

"Kesuksesan & kebahagiaan bukan sepenuhnya berasal dr diri kita sendiri, tp berasal dari org yg ada disekeliling kita. GBU

Janji Tuhan: kemenangan dan berkat

Mazmur 23 : 4 - 5

"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, dihadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah."

JANJI KEMENANGAN & JANJI BERKAT

Dia tidak akan membiarkan domba2Nya berjalan sendirian. Bahkan sekalipun bahaya merintangi, sekalipun keadaan tidak mengenakkan, kita tidak perlu takut, sebab Dia beserta kita. PerlindunganNya nyata atas kita.

Tuhan menyediakan berkat yg melimpah-limpah bagi setiap umatNya. Bahkan pada saat kondisi dunia yg semakin memburuk, Dia menyatakan mujizatNya dengan memberkati setiap usaha & pekerjaan kita. Org lain boleh berkata susah, tetapi di dalam Tuhan senantiasa ada mujizat. Seumur hidup kita akan dikenyangkan oleh berkat yg berlimpah dariNya.

Keadaan dunia boleh semakin memburuk, tetapi janji penyertaan Tuhan nyata bagi setiap kita yang percaya padaNya. Mari kita mengimani setiap janji2 yg Dia berikan. Biarlah kita senantiasa mengandalkan Yesus yg menjadi gembala kita. Berikan diri kita dituntun olehNya, maka setiap kebutuhan kita akan disediakan olehNya..... Amen! Tuhan Yesus Memberkati kita semua

Jgn mngeluh

~ Janganlah engkau selalu mengeluhkan keadaan yang sedang engkau alami. Berdoalah dan mintalah petunjuk dari TUHAN. DIA-lah TUHAN yang menjadi sumber dari segala akal dan pikiran, akan menerangi hatimu dan memberikan petunjuk atas apa yang harus engkau lakukan. Jalanilah semua itu dengan iman percayamu, dan lihatlah tangan TUHAN akan menyertaimu serta memberikan kekuatan bagimu untuk melangkah. Dan tanpa engkau sadari kekuatan tangan TUHAN membukakan pintu bagi jalanmu. Amen. ~

Doa

BERDOA ...

Berdoa jangan hanya keharusan, tapi kerinduan ...
Berdoa jangan hanya kewajiban, tapi kebutuhan ...
Berdoa jangan hanya rutinitas, tapi kesungguhan ...
Berdoa jangan hanya mengisi waktu luang, tapi memberikan waktu khusus bagiNya ....
Berdoa jangan terpaksa, tapi dengan senang hati ...
Berdoa jangan hanya kata2, tapi curahan hati ...
Berdoa jangan hanya hafalan, tapi hikmat ...
Berdoa jangan hanya kuantitas, tapi kualitas ...

Sadarilah ...

Disaat kita berdoa, bukan tubuh kita yg berdoa, tapi roh yang ada di dalam diri kitalah yang berdoa pada Bapa di Surga ...

Disaat kita berdoa, bukan semua hawa nafsu kita yang habiskan, tapi belajar untuk hidup didalam kehendak-Nya ...

Disaat kita berdoa, bukan kita yg berjalan sendiri, tapi belajar dituntun oleh rencana-Nya ...

Kalau kamu hidup menurut kedagingan, berarti kamu tidak berjalan bersama Tuhan ...
Tapi ketika kamu berjalan bersama Tuhan, Dia lah yg akan menundukkan kedaginganmu ...

Berdoa akan membuat rohmu kuat, meski kedaginganmu sudah tak sanggup ...

Ingat, kedagingan kita hanya akan membawa kepada hawa nafsu saja ...
Tapi dengan berdoa membuktikan kalau kita mau hidup berserah pada setiap jalan, rencana dan kehendakNya ...

Mau hidup bersamaNya berarti berserah ...
Kalau kamu tidak ingin berserah padaNya, artinya kamu hanya memperlambat rencana indah-Nya terjadi didalam hidupmu ...

Apa yg kamu harapkan, belum tentu baik di mata Tuhan ..
Apa yg kamu suka, belum tentu berkenan di mata Tuhan ...
Apa yg kamu mau, belum tentu sempurna di mata Tuhan ...

Mintalah pimpinan Roh Kudus dalam awal doamu ...

Ketika kamu berdoa dengan hati, kamu masuk kedalam hadiratNya yang Kudus, dan setiap doamu, Tuhan bukan hanya mendengar, tapi sudah menyediakan jawabannya ....
Tapi ketika kamu berdoa tidak dengan hati, kamu tidak akan bisa fokus pada doamu, mungkin kamu berkata-kata, tapi hati dan pikiranmu tidak pada Tuhan ...