Selasa, 28 Januari 2014

Makna hari pemakaman ini bg kami

Hari ini adalah pemakaman ayah saya. Mobil jenazah berangkat dan menempuh rute berputar melewati dpan rumah kami, sebelum ke pemakaman.

Saya pikir ini hal yg biasa. Saya pikir saya tdk akan menangis toh cuma sekedar lewat dpan rumah.

Namun bis jenazah berjalan pelan sekali saat melewati dpan rumah kami. Hati saya pilu. Membayangkan almarhum papa saya melewati depan rumahnya. Rumah yg bersejarah. Rumah perjuangan papa sejak awal pernikahannya 40th silam. Haru... biru.... air  matapun menggenang.

Di pemakaman, keluarga menyanyikan lagu "Ya Tuhan kupercaya. Aku percaya. Lewati lembah air mata. Aku percaya..... firmanMu Ya dan Amin, aku percaya. Kemenangan sudah Kaujamin. Aku percaya. ....". Kami menangis, terlebih mama tercinta yg sudah 40tahun menemani papa sepanjang hidupnya. Kini usia mereka 68 tahun. Sudah cukup tua. Namun kami percaya Tuhan menjamin kemenangan.

Bapak pendeta berkotbah: bahwa warisan terbaik yg bisa diberikan orgtua pd anak2nya bukanlah rumah, uang, emas, deposito, harta benda & kekayaan. Tapi warisan terbaik adalah warisan iman & keteladanan hidup.

Papa memikirkan org lain walaupun beliau sendiri sakit.
Papa memperjuangkan imannya sampai detik terakhir saat malaikat Tuhan menjemput papa.
Dan kematian yg tenang dg sedikit senyum di wajahnya adalah inspirasi bg kami bahwa ada kemenangan di dalam Tuhan Yesus. Ada kerelaan, ada ketenangan, ada kedamaian dlm Kristus.

Tak perlu takut dg kematian. Kematian bukanlah akhir. Kematian adalah awal "kehidupan kekal". Kematian adalah sukacita & kebahagiaan yg sempurna bersama Bapa di sorga. Kematian adalah kesembuhan yg sempurna (mengingat kanker papa).

Di sorga tiada air mata. Tiada sakit. Tdk ada penyakit. Tiada derita. Sorga itu luar biasa. Ke sanalah org percaya pergi saat Tuhan memanggil pulang. Rumah yg indah. Rumah kita yg sebenarnya.

Wahyu 21:4-5  Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar