Minggu, 17 Juli 2011

Berserah saja

BERONTAK ATAU BERSERAH
2 KOR 12:7-10

Seorang anak sakit keras. Ia harus segera disuntik agar obat bisa langsung masuk ke dalam pembuluh darahnya. Namun, begitu melihat jarum suntik, si anak memberontak. Meronta-ronta sambil menjerit & menangis. Takut disuntik. Karena bergerak †erus, sulit bagi dokter untuk memasukkan jarum suntik. Baru setelah ia kelelahan & lemas kehabisan tenaga, dokter bisa menyuntiknya. Obat pun masuk ke dalam tubuhnya. Proses penyembuhan dimulai.

Tanpa sadar, kita sering seperti anak kecil tadi. Ketika menghadapi kenyataan sulit, kita berontak, panik, protes, marah. Sulit menerima kenyataan itu. Begitu pula Rasul Paulus. Saat mendapatkan "duri dalam daging" berupa sakit penyakit, spontan ia berser pada Tuhan minta disembuhkan. Berkali-kali. Sayang, upaya itu gagal. Paulus †idak disembuhkan. Namun, harapannya †idak sirna. Dari situ ia belajar satu hal penting: perlunya berdamai dengan kelemahannya. Bukannya berontak, ia berserah diri. Bergantung pada Tuhan sepenuhnya. Justru pada saat itulah, kuasa Tuhan turun menaunginya. Ia dimampukan hidup bersama kelemahan itu dengan kekuatan ilahi. Adakah masalah yang selama ini terus merongrong diri anda? Bentuknya bisa berupa sakit-penyakit, cacat kepribadian, atau kelemahan lainnya. Sudahkah anda berdamai dengan kelemahan anda tsb, atau terus memberontak? Jika Tuhan tidak menyembuhkan, relakah anda hidup bersama kelemahan itu? Tuhan bisa mengaruniakan kekuatan agar anda sanggup menanggungnya. Maka, serahkanlah diri anda kepada-NYA! Jika anda lemah, maka anda kuat!

⌣»̶► KADANG KITA DIBIARKAN MEMILIKI KELEMAHAN SUPAYA KITA BELAJAR BERGANTUNG PADA KUASA TUHAN
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar