Minggu, 17 Juli 2011

Dewasa Rohani

DEWASA ROHANI

I Korintus 13:11
"Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu."

Menjadi dewasa adalah kata yang mudah diucapkan tetapi sukar untuk dilakukan. Dalam kehidupan berumah tangga diperlukan sifat yang dewasa bukan hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Apabila tidak ada sikap dewasa dalam rumah tangga maka akan terjadi kehancuran. Menjadi dewasa adalah suatu pilihan dalam hidup kita ketika menjalani hidup berumah tangga. Sifat kanak-kanak memang baik, lucu dan menyenangkan tetapi sifat kekanak-kanakan sangat menyedihkan dan menjengkelkan. Orang dewasa yang memiliki sifat anak-anak seperti rendah hati, polos, jujur adalah baik dan menyenangkan. Tetapi sebaliknya orang dewasa yang mempunyai sifat kekanak-kanakan seperti mudah marah apabila tidak dihargai, tidak disapa, usul tidak diterima, mudah tersinggung adalah sangat menyedihkan dan menjengkelkan.

Seringkali dalam rumah tangga muncul sifat kekanak-kanakan misalnya: suami salah sedikit, istri sudah 'ngambek' minta dipulangkan ke rumah orangtuanya. Suami pulang terlambat istri langsung curiga; suami bicara dengan perempuan lain istri langsung cemburu buta. Istri masak terlalu asin suami marah-marah; istri memecahkan gelas dimaki-maki suami; istri kurang bersih mencuci baju atau membereskan perabot rumah tangga, suami menjadi marah besar. Suami atau istri, karena keinginannya tidak dituruti, ribut besar dan saling menuntut untuk berpisah. Semuanya ini adalah sifat kekanak-kanakan yang harus dibuang dalam hidup berumah tangga. Sifat dewasa sangat diperlukan untuk menjaga keutuhan rumah tangga.

Dewasa berarti berjiwa besar dan berpandangan luas, tidak berhati kerdil dan berpandangan sempit.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar